image1 image2 image3

Hello I'm Kiki Casmita|a beauty engineer|a make up junkie|and storyteller!

Lactacyd Herbal


“Jangan pernah pakai yang aneh-aneh untuk daerah kewanitaan” adalah kalimat Mama yang berputar seumur hidup aku. Mama memang mengajarkan untuk merawat daerah sensitif wanita itu. Tapi Mama tak pernah mengizinkan untuk pakai ‘Sabun Pembersih’ yang ada dipasaran. Yah, Mama memang super rajin bikin ramuan dari Daun Sirih asli. Gitu deh, dari kapan tau aku gak pernah sentuh yang namanya produk-produk khusus kewanitaan. 
CUTE :*
Sampai akhirnya, datang sebuah paket dari Female Daily. Tas gemas berwarna hijau yang isinya juga gemas. Salah satu makhluk yang asing buat aku, Lactacyd Herbal. Haduh, sempat galau lumayan lama untuk menyentuhnya. Dengan modal keberanian dan sedikit pengetahuan dari temanku yang seorang dokter, for the first time in forever, akhirnya aku mencoba sesuatu baru untuk area V aku.



Kemasan luar nya aku suka sih, simple, gak terlalu banyak ornamen gitu. Nuansa warnanya juga aku suka, hijau-putih-merah muda. Tercantum dengan judul Lactacyd Herbal – Pesona Area V, Clean & Nourish. Kandungan di dalamnya? Yang pasti daun sirih, yang memang legendaris banget untuk membersihkan dan melindungi area V dari penyebab gatal dan bau gak sedap. Ekstrak susu, yang bertugas untuk melembutkan. Dan ekstrak mawar, untuk aroma keharuman yang tahan lama di area V. 

Tutup kemasannya buat aku cukup aman untuk dibawa kemana-mana tanpa takut tumpah.

The Texture :)
The moment of truth, perjumpaan pertama dengan produknya. Hihi. Tekstusnya gak terlalu kental dan gak terlalu encer. Wanginya, hemmmm… Apa yah, aku mencium aroma mawar yang cukup kuat sih. Tapi gak ganggu sih buat aku. Pertama kali pakai memang terasa beda sih dibawah sana. Terasa lebih kesat dan lembut. I can't tell, hahahaha. But i can feel the difference down there.

Pasti banyak pertanyaan dari kalian yang juga sempat menjadi pertanyaan aku. Sebenarnya, boleh gak sih pakai pembersih kewanitaan? Info yang aku dapat dari teman ku (yang juga dokter), boleh saja kok. Kapan dipakainya itu sih pilihan individu masing-masing. Tapi yang memang paling dianjurkan saat setelah menstruasi dan setalah berhubungan.

Terus kenapa aku akhirnya percaya untuk pakai Lactacyd Herbal? Well, yang pasti karena omongan teman aku yah. Aku percaya, dia tidak membohongiku. Becanda! Hihi.  Aku memang bukan ahli soal kesehatan, tapi dengan teman aku yang mengerti soal kesehatan bisa bilang kalau memang Feminine Wash bisa dipakai yang kenapa gak dicoba. Terlebih Lactacyd Herbal sudah melalui riset scara klinis. Psssssst, Lactacyd sendiri sudah puluhan tahun loh membantu para wanita dunia untuk menjaga kebersihan Area V.



Jauh sebelum aku pakai Lactacyd, Mama memang sudah menanamkan untuk merawat area V dari luar maupun dari dalam. Dari luar, biasanya aku pakai ramuan sirih dari Mama. Untuk dari dalam, aku termasuk cewek yang rajin minum jamu. Sekarang gak perlu ngerepotin Mama rebas-rebus daun sirih lagi, Lactacyd Herbal ready di kamar mandi ku. Terasa bedanya sih, ketika area V terasa 'bersih' aku jadi merasa bebas untuk beraktivitas dimanapun dan kapanpun. Akupun merasa bebas menjadi apapun yang aku mau, terutama menjadi diri aku sendiri.

Informasi lebih lanjut? Main-main saja ke www.lactacyd.co.id, Facebook : Lactacyd ID, dan Twitter : @Lactacyd_ID #HaloLactacydHerbal #JadiYangKuMau

See You
- Kiki Casmita 💕

Share this:

CONVERSATION

2 comments: